Kutunggu kau semalaman, Nona
Di persimpangan jalan
Di bawah penerangan lampu yang temaram
Air hujan terus berinaian
menggigilkan badan
Aku takut kau lupa
Lebih takut jika kau sengaja melupakan
Untuk berjumpa dan menuntaskan
apa yang kerap bergemuruh di dada-dada kita
Aku tak butuh apa-apa darimu
Cukup cintamu yang kau bawa
meski itu tak utuh buatku
Aku hanya ingin sebuah pertemuan
yang manis di akhir kisah ini
Seperti pagutan bibir-bibir kita yang sesekali itu
Sebelum kau benar-benar pergi
Dan menggenapkan warna senja menjadi kenangan
Nona, mencintaimu betul memanen luka
Tapi, adakah cinta yang hanya sekadar bahagia?
Biar. Biarlah, Nona
Kau dan lelakimu, aku dan wanitaku
Biar hujan semalam membawamu pergi
Sebab aku tak yakin kau akan merasa hangat di dekapanku
Tapi bersamamu, Nona, aku tahu manisnya hal yang dinamakan cinta
*sumber gambar: kaltim.prokal.co
[Puisi] Hujan Semalam
Reviewed by Anonim
on
November 27, 2013
Rating:
Tidak ada komentar: