[Buku] Perempuan Bawang & Lelaki Kayu: Aroma Lokalitas Yang Khas dan Kuat


Sebelumnya, saya tidak pernah membaca cerpen-cerpen dari Ragdi F. Daye. Saya membacanya pertama kali ya dari kumpulan cerpen ini: Perempuan Bawang & Lelaki Kayu. Kalau tidak salah, saya mendapatkan buku ini dari pameran buku beberapa tahun lalu.

Saya sungguh terpukau setelah membaca buku ini.

Ragdi dengan hebatnya mampu menciptakan cerita-cerita yang berangkat dari kearifan lokal tempat ia dilahirkan: Solok. Sebuah kota di provinsi Sumatera Barat. Banyak cerita mengenai budaya, tradisi, kebiasaan, dan hal-hal yang berbau Solok. Ragdi mampu mengumpulkan kekayaan-kekayaan tanah kelahirannya, kemudian menaruhnya dengan indah dalam antologi ini. Ragdi menyampaikan semuanya itu dengan cara yang menurut saya begitu ‘menghormati tanah kelahiran’.

Mengapa saya mengatakan demikian? Beberapa cerita di dalam buku ini, Ragdi memuatkan isu-isu modernitas di dalamnya. Seperti pada cerpen “Di Solok Aku Akan Mati Perlahan”. Namun, meski begitu Ragdi tidaklah terseret arus modernitas itu. Dia tetap mempertahankan bau kearifan lokal di dalamnya. Dia sama sekali tidak menghilangkannya, sehingga pembaca dapat mencium bau aroma yang khas dan kuat mengenai lokalitas kehidupan di Solok.

Ketika saya ikut dalam project Dermaga Patah Hati, yang saya harapkan adalah seperti antologi ini. Atau, setidaknya hampir menyamai antologi ini. Akan tetapi, hal itu tidaklah mudah. Apalagi, kami yang tergabung adalah penulis pemula. Tentu saja kekurangannya masih di mana-mana.

Dengan membaca buku ini, saya jadi tahu bahwa sebuah kekayaan tidaklah hanya mampu dinimkati secara wujud saja. Tetapi, ia juga bisa dinikmati lewat kata-kata, cerita-cerita. Dengan cerita, kekayaan tersebut bisa terpelihara dengan baik. Setidaknya, apabila ia tergerus zaman, maka cerita akan tetap mengekalkannya. Dan, kita hanya perlu membacanya untuk bisa mengenangnya.

Selain itu, saya juga sadar bahwa ternyata banyak kekayaan-kekayaan tanah kelahiran saya, Situbondo, yang bisa saya taburkan ke dalam cerita-cerita. Tinggal menunggu waktu saja untuk bisa mewujudkannya. Situbondo akan kekal dalam cerita-cerita saya.

*sumber gambar: www.lapak-buku.com
[Buku] Perempuan Bawang & Lelaki Kayu: Aroma Lokalitas Yang Khas dan Kuat [Buku] Perempuan Bawang & Lelaki Kayu: Aroma Lokalitas Yang Khas dan Kuat Reviewed by Anonim on Juli 24, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.